Bagi siswa-siswi MTs Nurul Mi’raj, Desa Golo Ndoal, NTT, pengalaman menanam pohon di kebun sekolah tidak akan terlupakan. Pada Kamis, 21 November 2024, mereka berdatangan satu per satu menuju kebun sekolah.
Di tengah cuaca yang mendung, mereka tak lupa membawa alat-alat menanam pohon. Ada yang membawa parang, linggis, dan sekop. Mereka berkumpul di bawah pohon beringin, berjejer menunggu arahan. Setelah semua siswa sudah berkumpul, muncullah seorang pria bernama Om Maksi yang mulai memberikan arahan.
Untuk tahap pertama, mereka menanam sirsak. Mereka diminta untuk mengambil bibit sirsak dan membawanya ke lokasi penanaman. Dengan sigap dan antusias, para siswa mengikuti arahan Om Maksi.
Setiap siswa mengangkat minimal dua koker dan mengantarnya ke titik-titik lokasi penanaman. Satu orang menyiapkan lubang tanam sementara yang lainnya menyiapkan bibit dan menanamnya. Begitulah cara mereka bekerja selama kegiatan menanam pohon ini. Mulai dari jenis bibit yang satu hingga beralih jenis bibit yang lain sesuai arahan. Sesekali, mereka bertukar peran sampai semua bibit habis ditanam.
Berkat kegiatan ini, lahan sekolah seluas 2 hektare berhasil ditanami 1.400 bibit tanaman buah-buahan dan kayu-kayuan. Bibit ini merupakan dukungan dari Persemaian Modern di Labuan Bajo milik BPDAS Benain Noelmina.
Kepala Sekolah Muhamad Sukur sangat bersyukur kegiatan menanam pohon bisa terlaksana. Sebab, kegiatan ini sudah lama direncanakan. Saat ada gagasan dari Burung Indonesia untuk menenam pohon di kebun sekolah, pihak MTs Nurul Mi’raj langsung menyambutnya dengan gembira.
“Di sekolah, kami ada kurikulum merdeka atau disebut konsep merdeka belajar. Konsep ini diterjemahkan dalam mata pelajaran yang disebut P5. Jadi, pada hari ini semuanya terwujud. Lingkungan sekolah yang masih terbuka ini sudah ditanami dengan beraneka bibit tanaman dan mata pelajaran P5 juga terpenuhi,” kata Mad panggilan akrabnya beberapa waktu lalu.
P5 merupakan singkatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dicapai melalui pembelajaran berbasis proyek. Dengan menjalankan P5, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik agar dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkan dalam profil pelajar Pancasila.
Proyek penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Mad yakin kegiatan ini akan memberikan nilai yang lebih tinggi lagi di masa yang akan datang. Menurut dia, pemilihan bibit tanaman buah-buahan dimaksudkan agar tanaman ini nantinya memberikan dampak lingkungan dan bermanfaat untuk kebutuhan sekolah serta siswa-siswi di masa yang akan datang.
Dalam kegiatan ini, Program Manager Burung Indonesia di Flores Tiburtius Hani menjelaskan sebagian besar masyarakat tidak menyadari jika tempat dimana mereka berada merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Halaman rumah, kebun, dan ladang termasuk dalam DAS.
Pernyataan ini cukup mengagetkan para siswa dan guru yang hadir. Sebab, ini seperti memecahkan pemahaman mereka yang lama. Sebelumnya, mereka membayangkan wilayah DAS hanya sekitar sempadan sungai.
“Jadi, apapun yang kita lakukan di tempat ini akan memberikan pengaruh terhadap kondisi DAS. Kalau kita melakukan yang baik maka kondisi DAS akan baik, demikian juga sebaliknya,” ujar Tibur.
Diketahui, Kampung Ndewel, wilayah sekolah ini berada merupakan daerah paling hulu dari DAS Wae Mese yang mengalir ke arah Kota Labuan Bajo. Penanaman pohon di kebun sekolah adalah salah satu aksi yang baik untuk DAS. Penanaman pohon akan meningkatkan kualitas tutupan lahan, meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan, dan selanjutnya akan meningkatkan cadangan air tanah. Kondisi ini akan memastikan ketercukupan kesediaan air, baik bagi masyarakat di hulu maupun di hilir.
“Dalam konteks penyediaan air ini, sepatutnya kita berbangga. Melalui kegiatan penanaman pohon ini, kita sudah berkontribusi dalam menjamin pasokan air bagi saudara kita di hilir, Kota Labuan Bajo. Kita juga berharap bahwa mereka peduli dengan kita, mendukung kita agar kita bisa bekerja lebih baik, bekerja lebih luas lagi cakupan arealnya sehingga memberikan manfaat yang lebih besar” ucap Tibur.
Selain itu, Tibur juga menjelaskan bahwa penanaman pohon juga memberikan dampak yang penting untuk konservasi keragaman hayati, khususnya burung. Burung membutuhkan habitat yang sehat dan luas untuk mencari makan dan berkembang biak. Penanaman pohon, baik di kebun maupun pada lokasi-lokasi umum, akan menjadi tempat dimana burung atau satwa lainnya hidup dan berkembang biak. Habitat satwa liar menjadi semakin luas dan itu berdampak positif bagi kehidupan liar.
Tulisan oleh Tiburtius Hani