Pendekatan Bentang Alam

Pendekatan bentang alam dalam pelestarian alam memungkinkan upaya pelestarian alam tidak hanya membawa manfaat bagi keragaman hayati tetapi juga masyarakat di sekitarnya. Hal ini terutama diterapkan di daerah dengan keragaman hayati tinggi tetapi bentang alamnya juga merupakan bentang alam produktif bagi perekonomian masyarakat sekitar.

Pendekatan bentang alam penting karena persebaran jenis tidak dibatasi oleh garis buatan manusia melainkan oleh ekosistem. Untuk melindungi ekosistem sungai tertentu misalnya, tidak hanya sungai tersebut yang harus dijaga melainkan juga daerah aliran sungai di sekitarnya.

Burung Indonesia menerapkan program pengelolaan hutan terintegrasi secara lestari di Mbeliling, Flores dengan menggunakan pendekatan bentang alam. Bentang alam Mbeliling merupakan bagian dari daerah penting bagi keragaman hayati yang kaya keragaman jenis burung, termasuk lima endemis Flores. Keragaman hayati unik lain di bentang alam ini antara lain ular buta Typhlops schmutzii dan tikus raksasa flores Papagomys armandvellei.

Kegiatan yang dilakukan di bentang alam ini meliputi penerapan pengawasan hutan secara partisipatif oleh masyarakat sekitar hutan, pemantauan keragaman hayati, diversifikasi mata pencaharian melalui ekowisata dan pengembangan usaha kecil, serta peningkatan penyadartahuan konservasi dan perbaikan metode bertani.