Pada 20 Oktober 2015, Burung Indonesia sebagai Tim Pelaksana Regional (RIT) CEPF Wallacea, menyelenggarakan Pertemuan kedua Komite Penasihat di Gedung PHKA Bogor. Dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun swasta ini RIT memaparkan proses call for proposal hingga pengucuran hibah yang sudah berjalan.
Pada September hingga Oktober 2015 RIT CEPF Wallacea sudah membuka call for proposal hibah kecil maupun hibah besar untuk area pendanaan prioritas (PFA) Sangihe-Talaud dan koridor laut Sulawesi Utara serta Seram dan Koridor Laut Buru. Total hibah yang telah dikucurkan untuk dua PFA tersebut yaitu USD 120.000.
Dalam sesi diskusi pertemuan ini mencuat pertanyaan terkait ada tidaknya target untuk tiap arahan strategis CEPF. Terkait hal tersebut, Team Leader RIT CEPF Wallacea, Adi Widyanto menuturkan bahwa ada indikator target capaian untuk level hotspot dan ada target minimal untuk tiap arahan strategis. “Selain itu, di dalam Profil Ekosistem Wallacea juga sudah dicantumkan alokasi pendanaan maupun prioritas untuk tiap arahan strategis,” ujar Adi.
Dalam diskusi ini juga ditekankan pentingnya sinergitas antara grantee (penerima hibah) dengan pihak lain. Sebagai contoh, ketika lokasi kerja bersinggungan dengan kawasan konservasi atau kawasan yang telah dikelola pihak lain, maka perlu kerjasama dan sinergitas dengan pengelola yang sudah ada agar kegiatan yang dilaksanakan lebih memberikan dampak sesuai arahan strategis CEPF.*