Skip to content Skip to footer

Ekek Geling Jawa, Endemis Jawa yang Kritis

ekek-geling-jawaPada 26-29 September 2015 lalu, 35 ahli burung dari berbagai negara berkumpul dalam “First Asian Song Bird Trade Summit” untuk membahas jenis-jenis burung kicauan yang terancam perburuan dan perdagangan. Dalam pertemuan tersebut diidentifikasi 27 jenis burung kicauan di kawasan Sunda yang mencakup Semenanjung Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan yang terancam perdagangan. Dua belas di antaranya ditetapkan sebagai jenis prioritas untuk aksi konservasi.

Pambadi Guntur Sang Penunggu Sungai

Dari bawah, corak tubuhnya mirip lollipop. Paruhnya tebal dengan bagian atas biru muda cerah dan bagian bawah kuning cerah. Sementara tenggorokan, dada dan perutnya merah darah dengan kalung hitam pada leher. SEPT_1280_800Dari sisi atas, sempur-hujan sungai justru tampak hitam legam dengan sedikit corak merah pada tunggir dan garis putih pada sayapnya. Corak tubuhnya yang aneka warna dan mencolok itu kontras dengan suaranya yang parau, hampir menyerupai suara tonggeret. Namun, suara kepakan sayapnya terdengar berat laksana guntur. Cocok dengan sebutan masyarakat Dayak untuk Black and Red Broadbill ini yaitu Pambadi Guntur.

Jumpa Berkik-kembang Besar di Limboto

kedidi-leher-merah-dan-kedidi-jari-panjangAda yang menarik dari kegiatan ‘Welcome Birds; Burung Migran dan Pesona Danau Limboto’ yang digelar Burung Indonesia bersama Komunitas Untuk Bumi (KUBU), Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG), Gorontalo Perupa (Goropa), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Gorontalo, Forum Komunitas Hijau (FKH), dan Japesda.

Ciptakan RTH dan Pekarangan Ramah Burung

Indonesia tercatat sebagai negara kedua dengan laju urbanisasi terbesar di Asia Tenggara, yaitu sebesar 51,4%. Pertumbuhan penduduk di perkotaan pun lebih tinggi dibanding di pedesaan. Akibatnya, banyak ruang terbuka hijau (RTH) di perkotaan yang akhirnya…

Bentet Kelabu, Si Jagal Pengintai (Wallpaper Juni 2015)

Penampilannya biasa saja. Tubuh hanya seukuran kutilang dengan didominasi warna putih, cokelat serta hitam dan ekor panjang. Sementara paruhnya tebal dan pendek dengan ujung berkait tetapi tidak berkesan garang. Benten kelabu (Foto: Burung Indonesia/Fahrul Amama)Meskipun demikian, bentet kelabu patut dijuluki sebagai jagal pengintai karena perilakunya. “Burung yang tersebar dari Iran hingga Papua ini gemar menyantap hewan lain. Sebut saja serangga seperti belalang, jangkrik, dan kumbang, hingga kadal, kodok dan burung lain. Jenis burung yang kerap menjadi mangsa burung ini antara lain bondol, perenjak, dan manyar,” ujar Jihad, Bird Conservation Officer Burung Indonesia.

Mentok rimba: Burung Mirip Mentok yang Terancam Punah

Sebagian besar masyarakat Indonesia tentu tak asing dengan ungas bernama mentok. Namun, hanya segelintir orang yang pernah melihat mentok rimba. Burung bernama latin Asarcornis scutulata ini merupakan jenis itik hutan berukuran besar (sekitar 66-81 cm) yang kerap dijumpai di hutan rawa.

mentok-rimba-Cairina-scutulata_Jacob-WijpkemaMentok rimba (Foto: Burung Indonesia/Jacob Wijpkema)

Semula jenis ini dimasukkan dalam marga Cairina karena kemiripan sosoknya dengan Muscovy Duck alias mentok. “Namun, berdasarkan hasil analisis gen serta pola sebaran mentok rimba secara biogeografis, jenis ini ternyata bukan kerabat dekat mentok yang kita kenal sehari-hari,” ujar Jihad, Bird Conservation Oficer Burung Indonesia. Karena itu, pada 2014 ini mentok rimba resmi ditempatkan dalam marga baru yaitu Asarcornis dan merupakan satu-satunya jenis dari marga ini.
Search

Burung Indonesia adalah anggota kemitraan global BirdLife International
© 2022 Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia (Burung Indonesia)

en_USEnglish