Pada 26-29 September 2015 lalu, 35 ahli burung dari berbagai negara berkumpul dalam “First Asian Song Bird Trade Summit” untuk membahas jenis-jenis burung kicauan yang terancam perburuan dan perdagangan. Dalam pertemuan tersebut diidentifikasi 27 jenis burung kicauan di kawasan Sunda yang mencakup Semenanjung Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan yang terancam perdagangan. Dua belas di antaranya ditetapkan sebagai jenis prioritas untuk aksi konservasi.
Berbekal peta berlogo Burung Indonesia, UNESCO dan Pemerintah Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, keluaran 2009, kami memulai perjalanan saat mentari masih terlelap.
Dari bawah, corak tubuhnya mirip lollipop. Paruhnya tebal dengan bagian atas biru muda cerah dan bagian bawah kuning cerah. Sementara tenggorokan, dada dan perutnya merah darah dengan kalung hitam pada leher.
Dari sisi atas, sempur-hujan sungai justru tampak hitam legam dengan sedikit corak merah pada tunggir dan garis putih pada sayapnya. Corak tubuhnya yang aneka warna dan mencolok itu kontras dengan suaranya yang parau, hampir menyerupai suara tonggeret. Namun, suara kepakan sayapnya terdengar berat laksana guntur. Cocok dengan sebutan masyarakat Dayak untuk Black and Red Broadbill ini yaitu Pambadi Guntur.
Ada yang menarik dari kegiatan ‘Welcome Birds; Burung Migran dan Pesona Danau Limboto’ yang digelar Burung Indonesia bersama Komunitas Untuk Bumi (KUBU), Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG), Gorontalo Perupa (Goropa), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Gorontalo, Forum Komunitas Hijau (FKH), dan Japesda.
Indonesia tercatat sebagai negara kedua dengan laju urbanisasi terbesar di Asia Tenggara, yaitu sebesar 51,4%. Pertumbuhan penduduk di perkotaan pun lebih tinggi dibanding di pedesaan. Akibatnya, banyak ruang terbuka hijau (RTH) di perkotaan yang akhirnya…
Kacamata togian merupakan jenis burung yang relatif baru dalam dunia ilmu pengetahuan. Jenis burung endemis Kepulauan Togian, Sulawesi Tengah ini baru dideskripsikan pada 2008.
Koleksi pertama jenis ini dibuat oleh naturalis berkebangsaan Jerman, AB Meyer pada 1873. Namun, sejak itu keberadaan burung bernama latin Eutrichomyias rowleyi ini tak pernah tercatat kembali.
Penampilannya biasa saja. Tubuh hanya seukuran kutilang dengan didominasi warna putih, cokelat serta hitam dan ekor panjang. Sementara paruhnya tebal dan pendek dengan ujung berkait tetapi tidak berkesan garang.
Meskipun demikian, bentet kelabu patut dijuluki sebagai jagal pengintai karena perilakunya. “Burung yang tersebar dari Iran hingga Papua ini gemar menyantap hewan lain. Sebut saja serangga seperti belalang, jangkrik, dan kumbang, hingga kadal, kodok dan burung lain. Jenis burung yang kerap menjadi mangsa burung ini antara lain bondol, perenjak, dan manyar,” ujar Jihad, Bird Conservation Officer Burung Indonesia.
Dari 13 jenis julang di Indonesia tidak ada satupun yang terdapat di kepulauan Nusa Tenggara kecuali julang sumba.
Kakatua sumba memanfaatkan musim penghujan sebagai musim berbiak. Awal baru kehidupan anakan kakatua biasanya dimulai pada akhir bulan Februari hingga Maret.
Hingga tahun 1990-an, burung bernama latin Loriculus catamene ini diduga tidak umum. Karena itu, serindit sangihe semula ditetapkan sebagai jenis terancam punah dengan status Rentan mengingat daerah sebarannya yang terbatas di satu pulau kecil.
Sebagian besar masyarakat Indonesia tentu tak asing dengan ungas bernama mentok. Namun, hanya segelintir orang yang pernah melihat mentok rimba. Burung bernama latin Asarcornis scutulata ini merupakan jenis itik hutan berukuran besar (sekitar 66-81 cm) yang kerap dijumpai di hutan rawa.
Mentok rimba (Foto: Burung Indonesia/Jacob Wijpkema)
Semula jenis ini dimasukkan dalam marga Cairina karena kemiripan sosoknya dengan Muscovy Duck alias mentok. “Namun, berdasarkan hasil analisis gen serta pola sebaran mentok rimba secara biogeografis, jenis ini ternyata bukan kerabat dekat mentok yang kita kenal sehari-hari,” ujar Jihad, Bird Conservation Oficer Burung Indonesia. Karena itu, pada 2014 ini mentok rimba resmi ditempatkan dalam marga baru yaitu Asarcornis dan merupakan satu-satunya jenis dari marga ini.