Sangihe: Daerah Terpenting Burung di Sulawesi Utara
Pulau Sangihe (6 60 km2) sebagai pulau terbesar di Kepulauan Sangihe, berada sekitar 200 kilometer utara semenanjung utara Sulawesi. Secara administratif, Pulau Sangihe merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten ini termasuk salah satu kabupaten terluar di Indonesia yang berbatasan dengan Filipina.
Kepulauan Sangihe merupakan bagian dari rangkaian gunung api aktif yang tersambung sampai ke semenanjung Sulawesi bagian utara. Gunung Awu (1.320m) di bagian utara Sangihe merupakan puncak tertinggi dan salah satu gunung api teraktif di Indonesia yang terakhir kali meletus pada 2004. Sebagian besar daratan di Pulau Sangihe telah kehilangan hutan aslinya. Saat ini hanya tersisa sekitar 550 hektar (0,83% dari daratan) hutan alami yang hanya terdapat di puncak Pegunungan Sahendaruman.
Sahendaruman
Pegunungan Sahendaruman merupakan bagian dari hutan lindung Sahendaruman yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 452/Kpts-II/1999. Hutan lindung seluas 3.549 hektar ini berada di bagian selatan Pulau Sangihe. Kawasan hutan Pegunungan Sahendaruman terdiri dari petak-petak hutan yang sempit, berupa hutan primer dan hutan sekunder. Kawasan hutan ini dikelilingi lahan perkebunan masyarakat, yang pada umumnya berupa perkebunan kelapa (Cocos nucifera), pala (Myristica fragrans), cengkih (Syzygium aromatica), coklat (Theobroma cacao), dan sagu (Arenga microcarpa).
Sahendaruman juga merupakan daerah resapan air utama di Pulau Sangihe dan hulu dari setidaknya 70 sungai dan anak sungai di sekelilingnya. Sungai-sungai dari dalam kawasan ini merupakan sumber air bersih bagi sekitar 70 desa yang ada di sekitarnya dan sebagian dimanfaatkan sebagai sumber listrik microhydro.
Seriwang Sangihe
Seriwang sangihe (Eutrichomyias rowleyi) merupakan satu dari delapan jenis burung endemis sekaligus terancam punah secara global di Pulau Sangihe. Di Sangihe sendiri tercatat ada sekitar 198 jenis burung. Sampai saat ini keberadaan seriwang sangihe secara nyata hanya diketahui di Pegunungan Sahendaruman. Hasil survei terakhir Burung Indonesia (2014) menunjukkan hanya tersisa 34-119 individu jenis ini di habitatnya.
Burung ini memiliki habitat utama di lembah-lembah curam hutan primer, pada ketinggian 425-650 meter dari permukaan laut. Biasanya mereka dijumpai sendiri atau berpasangan di bawah naungan tajuk yang rapat, pada mintakat tengah hutan primer. Ancaman utama jenis ini adalah penurunan kualitas maupun luasan dari habitat utama mereka, yaitu hutan primer Pegunungan Sahendaruman.