Skip to content Skip to footer

Siaran Pers – Indonesia Kokohkan Gelar “Negara dengan Spesies Burung Endemis Terbanyak di Dunia”

Keanekaragaman burung di Indonesia pada 2023 bertambah sebanyak 11 spesies dan terdapat pengurangan sebanyak tiga spesies. Dengan demikian, tahun ini jumlah burung di Indonesia menjadi 1826 spesies. Hal ini juga memengaruhi jumlah burung endemis yang bertambah menjadi 541 spesies. Pada tahun 2022, jumlah burung di Indonesia sebanyak 1818 spesies dan 534 spesies endemis. Perubahan jumlah tersebut memantapkan posisi Indonesia sebagai negara dengan jumlah spesies burung endemis terbanyak di dunia.

Conservation Partnership Adviser Burung Indonesia Ria Saryanthi mengatakan, tujuh dari 11 spesies catatan baru tahun ini merupakan spesies endemis Indonesia dari hasil pemecahan taksonomi. Revisi taksonomi burung masih menjadi faktor utama terjadinya penambahan spesies di Indonesia, diikuti dengan adanya deskripsi spesies baru. Hal ini sekaligus menambah pemahaman masyarakat tentang keanekaragaman spesies burung di Indonesia semakin membaik tiap tahunnya.

Ria Saryanthi menjelaskan, deskripsi spesies baru juga turut berkontribusi pada penambahan satu spesies burung, yaitu kacamata wangi-wangi (Zosterops paruhbesar). Menurut para peneliti yang mendeskripsikan spesies ini, kacamata wangi-wangi memiliki karakteristik morfologi dan genetik yang sangat berbeda dengan spesies burung kacamata lain, sehingga itu dijadikan dasar utama penetapan spesies burung kacamata di Pulau Wangi-wangi sebagai spesies burung baru.

Menurutnya, dari 11 spesies yang bertambah pada periode tahun ini, tujuh di antaranya memiliki persebaran yang terbatas di dalam wilayah Indonesia. Ketujuh burung tersebut antara lain ceret buru (Locustella disturbans, endemis Pulau Buru), ceret seram (Locustella musculus, endemis Pulau Seram), cikrak sulawesi (Phylloscopus nesophilus, endemis Pulau Sulawesi), kacamata wangi-wangi (Zosterops paruhbesar, endemis Pulau Wangi-wangi), kacamata wakatobi (Zosterops flavissimus, endemis Kepulauan Wakatobi), burung-madu wakatobi (Cinnyris infrenatus, endemis Kepulauan Wakatobi), dan cabai flores (Dicaeum rhodopygiale, endemis Pulau Flores). Terdapat sebanyak sembilan spesies burung yang bertambah merupakan hasil dari pemecahan taksonomi. Keseluruhan spesies tersebut terdapat di Wallacea dan dua di antaranya juga tersebar di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. Wallacea merupakan kawasan biogeografis yang meliputi Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku.

Kategori keterancaman berdasarkan Daftar Merah IUCN

Selain mengenai penambahan spesies, pada tahun ini setidaknya terdapat 10 spesies burung di Indonesia yang status keterancamannya belum dievaluasi karena dikategorikan sebagai spesies yang relatif baru dideskripsikan dan minim informasi. Oleh karena itu, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian, pemantauan, dan penelusuran untuk mengisi kesenjangan pengetahuan tersebut.

***

Informasi lebih lanjut, hubungi:

Ria Saryanthi
Conservation Partnership Adviser Burung Indonesia
Surel: rsyanthi@burung.org
Ponsel: 0811-1150-154

Kukuh Akhfadaturrahman Tohari
Communications Officer Burung Indonesia
Email: t.kukuh@burung.org
HP: 0811-1915-0925

Media Toolkit:
INFOSHEET
INFOGRAFIS

FOTO BURUNG

Search

Burung Indonesia adalah anggota kemitraan global BirdLife International
© 2022 Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia (Burung Indonesia)

id_IDIndonesian