Skip to content Skip to footer

Mama Penjaga Hutan Mbeliling

Semenjak kiprah R.A. Kartini yang memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan pada abad ke-19, perayaan akan kesetaraan peran perempuan Indonesia senantiasa diselenggarakan dalam banyak cara. Keteladanan Kartini mewujud dalam peran kaum perempuan dibanyak bidang  tak terkecuali dalam soal lingkungan. Ada banyak kisah tentang perjuangan kaum perempuan dalam menyelamatkan lingkungan dari kerusakan yang dihadapkan pada tantangan demi tantangan, salah satunya perubahan iklim

Kisah dari Mbeliling, Manggarai Barat, Flores ini bisa menjadi contoh bagaimana perjuangan menghadapi perubahan iklim yang dilakukan oleh perempuan disela tanggung jawab mereka sebagai ibu rumah tangga. Sekelompok mama, demikian sapaan bagi ibu di Mbeliling, yang tergabung dalam Kelompok Kembang Mekar ini secara rutin melaksanakan Pemantauan Layanan Alam (PLA) di hutan desa. Mereka berkejaran dengan waktu untuk memerangi perubahan iklim yang dampaknya kian merugikan kehidupan.

Bermula dari program Burung Indonesia di  Bentang Alam Mbeliling yang merupakan lokasi penting bagi keanekaragaman hayati. Kelompok Kembang Mekar pun terbentuk dengan tujuan mengawasi kawasan hutan termasuk di dalamnya praktik-praktik tak berkelanjutan seperti penebangan liar, perburuan satwa, maupun kegiatan illegal lainnya. Secara rutin mereka mendata dan mendokumentasikan kondisi hutan termasuk keanekaragaman hayati dan sumber air di dalamnya.

Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu birdwatching untuk memantau keberadaan burung-burung di kawasan hutan. Selain menjadi habitat bagi sejumlah burung endemis Flores, bentang alam ini juga memiliki fungsi ekologis sebagai penyedia sumber air yang diperlukan masyarakat untuk kebutuhan rumah tangga dan kegiatan pertanian.

Hutan juga memiliki peran utama dalam mengatasi perubahan iklim dengan menyerap CO2 sehingga tidak terlepas ke atmosfer bumi. Sebagaimana diketahui konsentrasi tinggi CO2 di atmosfer dapat memicu fenomena efek rumah kaca yang berakibat pada kenaikan suhu bumi. Kenaikan temperature bumi berdampak serius terhadap bencana hidometeorologis dan kerusakan alam lainnya.

Ekosistem hutan yang baik mendukung keberlangsungan hidup satwa liar di dalamnya. Sebuah laporan penelitian menyebutkan adanya kaitan kerusakan ekosistem hutan terhadap transmisi virus dari hewan ke manusia. Kehadiran para mama yang secara rutin memantau kondisi hutan dan keragaman hayati memiliki peran dalam menjaga ekosistem hutan sehingga kehidupan di bumi dapat terjaga dengan baik.

Meski jauh dari gemerlap perayaan, mama-mama di Mbeliling ini punya acara sendiri untuk merayakan peran perempuan. Apabila Kartini mengupayakan kesetaraan pendidikan, para mama ini mengupayakan kelestarian hutan yang berarti pula memerangi perubahan iklim. Nah, bagaimana dengan Anda? Apa yang sudah Anda lakukan untuk mengatasi perubahan iklim?

 

Search

Burung Indonesia adalah anggota kemitraan global BirdLife International
© 2022 Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia (Burung Indonesia)

id_IDIndonesian