Skip to content Skip to footer

Indonesia: Negara dengan Burung Endemis Terbanyak di Dunia

      • Indonesia merupakan negara keempat di dunia yang memiliki jumlah spesies burung terbanyak di dunia.

      • Jumlah spesies burung di Indonesia bertambah 11 spesies pada 2023. Namun, ada tiga spesies yang keluar dari daftar spesies burung di Indonesia.

      • Sebanyak 24 spesies burung mengalami penurunan status keterancaman menurut Badan Konservasi Dunia.

      • Status keterancaman sejumlah burung di Indonesia belum dievaluasi karena masih minimnya informasi.

    Beluk jampuk (Bubo sumatranus), salah satu spesies burung yang mengalami peningkatan status keterancaman. (Foto: Burung Indonesia/Jihad)Beluk jampuk (Bubo sumatranus), salah satu spesies burung yang mengalami peningkatan status keterancaman. (Foto: Burung Indonesia/Jihad)

    Dalam hal keanekaragaman hayati, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara mega-biodiversity atau negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia . Dalam hal keragaman spesies burung, Indonesia adalah negara keempat yang memiliki jumlah spesies burung terbanyak di dunia setelah Brazil, Peru, dan Kolombia di urutan paling atas. Pada tahun ini, Indonesia memiliki 1826 spesies burung, bertambah sebanyak 11 spesies dari tahun sebelumnya. Namun, dari daftar tersebut, terdapat pula pengurangan sebanyak tiga spesies.

    Dari sisi endemisitas, Indonesia masih kokoh sebagai negara dengan jumlah spesies burung endemis terbanyak di dunia, yakni sebanyak 541 spesies. Tujuh dari 11 spesies catatan baru tahun ini merupakan spesies endemis Indonesia dari hasil pemecahan taksonomi. Revisi taksonomi burung masih menjadi faktor utama terjadinya penambahan spesies di Indonesia, diikuti dengan adanya spesies yang baru dideskripsikan. Informasi ini sekaligus memberi pemahaman bahwa keanekaragaman spesies burung di Indonesia terus berkembang tiap tahunnya.

    Deskripsi spesies baru juga turut berkontribusi pada penambahan satu spesies burung, yaitu kacamata wangi-wangi (Zosterops paruhbesar). Menurut para peneliti yang mendeskripsikan spesies ini, kacamata wangi-wangi memiliki karakteristik morfologi dan genetik yang sangat berbeda dengan spesies burung kacamata lain, sehingga itu dijadikan dasar utama penetapan spesies burung kacamata di Wangi-Wangi sebagai spesies burung baru.

    Dari 11 spesies yang bertambah pada periode tahun ini, tujuh di antaranya memiliki persebaran yang terbatas di dalam wilayah Indonesia. Ketujuh burung tersebut yaitu ceret buru (Locustella disturbans, endemis Pulau Buru), ceret seram (Locustella musculus, endemis Pulau Seram), cikrak sulawesi (Phylloscopus nesophilus, endemis Pulau Sulawesi), kacamata wangi-wangi (Zosterops paruhbesar, endemis Pulau Wangi-wangi), kacamata wakatobi (Zosterops flavissimus, endemis Kepulauan Wakatobi), burung-madu wakatobi (Cinnyris infrenatus, endemis Kepulauan Wakatobi), dan cabai flores (Dicaeum rhodopygiale, endemis Pulau Flores).

    Status keterancaman berdasarkan Badan Konservasi Dunia (IUCN)

    Selain mengenai penambahan spesies, pada tahun ini setidaknya terdapat 10 spesies burung di Indonesia yang status keterancamannya belum dievaluasi karena dikategorikan sebagai spesies yang relatif baru dideskripsikan dan minim informasi. Oleh karena itu, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian, pemantauan, dan penelusuran untuk mengisi kesenjangan pengetahuan tersebut.

    id_ID