Ada yang menarik dari kegiatan ‘Welcome Birds; Burung Migran dan Pesona Danau Limboto’ yang digelar Burung Indonesia bersama Komunitas Untuk Bumi (KUBU), Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG), Gorontalo Perupa (Goropa), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Gorontalo, Forum Komunitas Hijau (FKH), dan Japesda.
Pada kegiatan yang dilaksanakan pada 9 Agustus 2015 tersebut kami berhasil memantau keberadaan berkik-kembang besar (Rostratula benghalensis).
Berkik-kembang besar jarang terlihat di Sulawesi. Kemunculannya di Danau Limboto ini adalah catatan ketiga bagi Sulawesi. Catatan pertama berasal dari pengamatan R Bishop pada 1999 di daerah Toraut, dekat Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Burung air ini tercatat kedua kalinya di Sulawesi sekitar tahun 2005 oleh Marc Argeloo.
Berkik-kembang besar merupakan jenis burung dalam famili Rostratulidae. Burung ini tersebar di Afrika dan Madagaskar; Pakistan ke timur hingga China, Rusia bagian Tenggara dan Jepang, serta ke selatan dari Asia Tenggara, termasuk Filipina, Sunda Besar dan Sunda Kecil (Lombok, Sumbawa, Flores) hingga Australia.
Jenis burung ini memiliki ukuran agak kecil (25 cm), mirip berkik tetapi lebih berwarna-warni dan bertubuh montok dengan ekor pendek. kepala dan dada berwarna coklat berangan gelap, dengan bulatan putih berbentuk mata dan setrip kuning di tengah mahkota. Punggung dan sayapnya kehijauan, dengan tanda putih berbentuk “V” di atas punggung serta garis putih tebal di sekitar bahu sampai tubuh bagian bawah. Jantan terlihat lebih kecil dengan bulu lebih suram, tetapi lebih banyak bercak dan sedikit warna kekuningan. Selain itu, bulu penutupnya berbintik-bintik emas, sementara bercak pada mata berwarna kuning.
Berkik-kembang besar umumnya pendiam. Mendiami padang rumput, rawa-rawa, dan sawah. Makanan utamanya serangga, siput, dan cacing, tetapi burung ini juga tak segan memakan biji-bijian, bulir padi dan rumput-rumputan. Beberapa penulis menempatkan populasi di Australia sebagai sub-spesies tersendiri dengan nama R.b. australis.*