Skip to content Skip to footer

Program Hutan Harapan

Description

Hutan Harapan adalah kawasan konsesi Restorasi Ekosistem pertama di Indonesia yang dikelola untuk tujuan restorasi ekosistem, yaitu proses pemulihan habitat dan fungsi ekosistem dengan memulihkan tanah dan perairan tempat tumbuhan dan hewan bergantung. Secara umum, pengelolaan Hutan Harapan berorientasi pada pengelolaan hutan berbasis ekosistem untuk meningkatkan nilai ekonomi hutan, restorasi flora dan fauna yang memiliki nilai penting dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan.

Kawasan ini merupakan bagian yang tersisa dari hutan alam tropis dataran rendah di Sumatra setelah mengalami deforestasi hebat. Pada kurun 1900-1997, hutan tersebut berkurang sebesar dari 16 juta hektare menjadi 2,2 juta hektare saja. Sekitar 20 persen keanekaragaman hayati Pulau Sumatera masih terdapat di kawasan konsesi dan harus dipertahankan. Burung Indonesia, BirdLife International dan The Royal Society for the Protection of Birds (RSPB) membentuk Yayasan Konservasi Ekosistem Hutan Indonesia (KEHI) dan menginisiasi upaya konservasi kawasan ini.

Pada tahun 2007, Departemen Kehutanan memberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem (IUPHHKRE) seluas 52.170 hektare di kawasan Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, disusul pada tahun 2010 izin seluas 46.385 hektare di Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Dengan total luas izin konsesi 98.555 hektare, lahirlah Hutan Harapan, dan pengelolaannya dilakukan oleh PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI).

This area includes the Meranti, Kapas, and Lalan sub-watersheds and the Musi and Kandang watersheds, which are catchment areas and important water sources for the people of Jambi and South Sumatra. The flow of the Batang Kapas and Meranti rivers then passes through Batanghari Leko, and it is this river that supports people's lives, both for clean water, fisheries, agriculture, plantations, and transportation facilities.

Hutan harapan adalah Important Bird and Biodiversity Areas (IBA Bukit Bahar – Tajau Pecah dan IBA Meranti). Kekayaan hayatinya meliputi 307 spesies burung, 64 spesies mamalia, 123 spesies ikan, 55 spesies amfibi, 71 spesies reptil dan 728 spesies pohon. Sebagian flora dan fauna di sana merupakan spesies endemis dan berstatus keterancaman tinggi berdasarkan kategori IUCN, seperti rangkong gading, julang emas, harimau sumatra, gajah asia, kobra raja, beruang madu, bangau storm, bulus, jelutung, ulin, merawan dan meranti sapat.

The Batin Sembilan, indigenous people who live in or around the Hutan Harapan area. They use forest products such as rattan, honey, sap and medicinal plants and hunt to meet their needs but applying their local wisdom. Apart from them, other communities that depend on the forest are Malays and migrants. With education and assistance, it is hoped that their existence can continue to coexist with efforts to preserve Hutan Harapan.

Hutanharapan.id

Hutan Harapan adalah kawasan konsesi Restorasi Ekosistem pertama di Indonesia yang dikelola untuk tujuan restorasi ekosistem, yaitu proses pemulihan habitat dan fungsi ekosistem dengan memulihkan tanah dan perairan tempat tumbuhan dan hewan bergantung. Secara umum, pengelolaan Hutan Harapan berorientasi pada pengelolaan hutan berbasis ekosistem untuk meningkatkan nilai ekonomi hutan, restorasi flora dan fauna yang memiliki nilai penting dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan.
Main Activities
  • Restorasi ekosistem hutan

    Restorasi hutan
  • Riset, inovasi, dan konservasi

    Riset
  • Pemantauan dan perlindungan hutan berbasis CT-SMART

    Perlindungan hutan
  • Kemitraan startegis dan pemberdayaan ekonomi

    Kemitraan
  • Pengembangan usaha multiproduk

    Pengembangan usaha

    Related News

    en_US