Kolaborasi antara berbagai lembaga konservasi lintas negara telah berhasil menyusun rencana aksi jangka panjang untuk mencegah rangkong gading (Rhinoplax vigil) dari jurang kepunahan. Hasil kolaborasi lebih dari 30 organisasi ini menghasilkan rencana aksi konservasi rangkong gading selama 10 tahun ke depan yang secara resmi diluncurkan pada 29 Agustus di Bangkok, Thailand. Di dalamnya termasuk enam mitra BirdLife International: Burung Indonesia, MNS (Malaysia), BANCA (Myanmar), BCST (Thailand), NSS (Singapore), dan HKBWS (Hong Kong).
Rangkong gading yang tersebar di hutan-hutan di Semenanjung Malaya, Sumatera, dan Kalimantan ini merupakan salah satu burung rangkong paling terancam punah. Selain karena deforestasi yang menggusur habitat asli mereka, aksi perdagangan ilegal menjadi ancaman utama jenis ini. Balung (casque) serupa gading yang dimiliki burung ini menjadi incaran para pemburu yang kemudian didistribusikan oleh jaringan perdagangan ilegal untuk memenuhi pasar produk ukiran bernilai tinggi di Tiongkok.
Satu balung rangkong gading dapat bernilai lebih dari $1.000 di pasar gelap, jauh lebih mahal dibandingkan gading gajah. Keterlibatan jaringan perdagangan ilegal dalam aksi perburuan dan perdagangan balung rangkong gading semakin mendorong status keterancaman jenis ini dari sebelumnya berstatus Mendekati Terancam Punah (Near Threatened) menjadi Kritis (Critically Endangered) pada 2015.
Meski telah masuk ke dalam daftar Konvensi Perdagangan International Tumbuhan dan Satwa Liar Spesies Terancam Punah (CITES) Appendix I yang melarang jenis ini diperdagangkan secara internasional sejak 1975 dan tercantum di dalam daftar satwa dilindungi oleh pemerintah, aksi perburuan dan perdagangan masih terus berlanjut dan semakin masif. Oleh sebab itu, rencana strategi ini mencoba menjawab tantangan konservasi rangkong gading satu dekade ke depan, termasuk memetakan rute perdagangan potensial yang digunakan jaringan perdagangan ilegal dan pusat produksi ukiran balung rangkong gading.
Selain itu, rencana strategi ini juga berupaya menguraikan aksi yang harus dilakukan untuk memperkuat perlindungan habitat, penegakan hukum, serta keterlibatan masyarakat. Di tingkat nasional, masing-masing anggota Helmeted Hornbill Working Group akan mendukung satuan tugas nasional dalam memerangi perdagangan ilegal rangkong gading. Di Indonesia, Burung Indonesia terlibat langsung dalam penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Konservasi (SRAK) rangkong gading bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, LIPI, institusi pendidikan, dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat.
Ada empat strategi utama yang berhasil dirumuskan: perlindungan populasi dan habitat; pengawasan dan penegakan hukum dalam kerangka hukum terpadu; kerja sama dengan negara yang menjadi habitat dan tujuan perdagangan rangkong gading; dan pendidikan penyadartahuan masyarakat.
Tawa yang menghilang
Di antara 13 jenis rangkong yang ada di Indonesia, rangkong gading merupakan jenis terunik karena memiliki bentuk balung yang berbeda dan paling kuat dibandingkan jenis lain. Rangkong gading jantan memanfaatkan kekuatan balung mereka untuk bertarung. Sedangkan baik bagi jantan ataupun betina memanfaatkannya pula sebagai alat untuk mendesak keluar serangga dari pohon yang rapuh.
Selain bentuk fisiknya yang unik dan besar—ukurannya bisa mencapai 110-125 cm—rangkong gading dikenal juga memiliki resonasi suara yang keras. Saat bertengger atau terbang, pekikan suaranya yang khas terdengar seperti orang yang sedang tertawa dan dapat terdengar hingga jarak 2 km, “tawa” yang kini semakin jarang terdengar di kanopi hutan dataran rendah yang menjadi habitatnya.
Sebagai burung pemakan buah-buahan dan biji-bijian, rangkong gading dikenal pula sebagai “petani hutan” karena kerap menyebarkan biji sisa makanannya di areal hutan. Benih-benih itu pula yang kemudian hari menjadi sumber makanan mereka. Selain karena tekanan perburuan, habitat dan populasi rangkong gading juga terancam oleh invasi perkebunan kelapa sawit.
Unduh dan baca dokumen rencana dan strategi internasional untuk mencegah kepunahan rangkong gading tersebut di sini.