Skip to content Skip to footer

Kangkareng Sulawesi, Rangkong “Kerdil” Endemik Indonesia

JUN_1280_800

Kangkareng sulawesi (Rhabdotorrhinus exarhatus) memang terbilang berukuran kecil (sekitar 53 cm) dibandingkan rangkong sejenis lainnya. Karena itu, banyak peneliti luar menyebutnya sulawesi dwarf hornbill. Namun, kehadiran burung rangkon ini cukup istimewa karena merupakan satu dari tiga jenis rangkong endemik Indonesia, tepatnya dari Pulau Sulawesi.

Kangkareng sulawesi hidup di hutan primer, dataran rendah, perbukitan, dan tepi hutan pada ketinggian 700-1.100 meter dpl. Jenis ini biasanya mencari makanan di tengah tajuk pepohonan yang tengah berbuah. Sebagai pemakan buah, burung ini hidup berkelompok hingga puluhan individu dan hinggap pada pohon sejenis beringin (Ficus spp).

Baca juga: Si Putih dari Maluku Utara

Burung ini dapat ditemukan di Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi Tengah), Taman Nasional Tangkoko Dua (Sulawesi Utara), Pulau Muana dan Pulau Buton (Sulawesi Tenggara), dan relatif mudah dijumpai di kelompok hutan Popayato-Paguat, Gorontalo.

Badan Konservasi Dunia (IUCN) memasukkan kangkareng sulawesi ke dalam satwa terancam punah berstatus “Rentan”. Artinya, jenis memiliki 10% kemungkinan untuk punah dalam jangka waktu 100 tahun ke depan.

Menurunnya populasi kangkareng sulawesi—termasuk julang sulawesi—diakibatkan oleh kerusakan habitat, kebakaran hutan, perburuan, hingga penambangan emas. Jenis ini juga terdaftar pada Lampiran II Konvesi Perdagangan Internasional Tumbuhan dan Satwa Liar Terancam Punah (CITES), dan dilindungi dalam PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Publikasi terkait: Kangkareng Sulawesi, Jenis Istimewa yang Hanya Ada di Indonesia

Seperti halnya dengan jenis rangkong yang lain, kangkareng sulawesi juga merupakan “petani hutan” yang tangguh dalam menebar biji sisa pakan buahnya. Dengan kemampuan menjelajah hingga rentang 100 kilometer, rangkong memang memiliki jasa lingkungan yang besar dalam meregenerasi hutan.

Kehidupan burung rangkong tak bisa dipisahkan dengan hutan. Keberadaan rangkong mengindikasikan kondisi hutan yang sehat, karena jenis ini membutuhkan tegakan pohon yang kuat sebagai lokasi sarangnya. Pohon-pohon besar ini tentu saja berada di hutan yang sehat. (MEI)

Unduh wallpaper burung edisi Juni 2017 di tautan berikut ini: Kangkareng sulawesi

***

JUN_HEADER-WALLPAPER-EMAIL-BLAST

Penting untuk diketahui: Dari sekitar 10,000 jenis burung yang ada di dunia, Indonesia merupakan rumah bagi 1,769 jenis burung liar. Mengetahui beragam jenis burung beserta jasa lingkungannya merupakan salah satu cara menghargai kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia.

Search

Burung Indonesia adalah anggota kemitraan global BirdLife International
© 2022 Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia (Burung Indonesia)

id_IDIndonesian