Skip to content Skip to footer

Pemulihan Lahan dan Pelestarian Burung Liar

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 mengusung tema “Pemulihan Lahan, Ketahanan terhadap Kekeringan, dan Pengendalian Desertifikasi,” yang sangat relevan bagi kawasan Asia-Pasifik, tak terkecuali Indonesia. Tema ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengatasi degradasi lahan yang semakin meningkat akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim.

Asia-Pasifik adalah salah satu wilayah yang paling rentan terhadap perubahan iklim, dengan banyak negara mengalami degradasi lahan, kekeringan, dan desertifikasi. Lahan yang terdegradasi tidak hanya mengancam keberlanjutan ekosistem tetapi juga mata pencaharian jutaan orang yang bergantung pada pertanian dan sumber daya alam​.

Indonesia, sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, menghadapi tantangan besar dalam hal degradasi lahan dan deforestasi. Penebangan hutan untuk lahan pertanian, perkebunan, dan pembangunan telah mengakibatkan peningkatan risiko kekeringan dan banjir, serta hilangnya habitat alami bagi keanekaragaman hayati, termasuk burung liar.

Pelestarian burung liar merupakan bagian integral dari upaya pemulihan ekosistem di Indonesia. Burung liar memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, seperti penyerbukan tanaman, penyebaran biji, dan pengendalian hama. Namun, banyak spesies burung liar di Indonesia terancam punah akibat hilangnya habitat dan perburuan liar.

Berbagai inisiatif telah dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat lokal. Masyarakat umum dapat berkontribusi dalam pelestarian burung liar dan pemulihan lahan melalui beberapa tindakan konkret. Masyarakat dapat bergabung dengan program reforestasi lokal yang fokus pada penanaman pohon di lahan kritis. Program ini membantu memulihkan ekosistem yang rusak, meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan, dan menyediakan habitat bagi burung liar. Misalnya, penanaman pohon di sekitar area hutan yang telah gundul dapat menciptakan kembali habitat alami bagi burung-burung yang bergantung pada hutan.

Penggunaan air secara efisien juga dapat mengurangi tekanan pada sumber daya air dan menjaga habitat alami tetap lembab, yang penting bagi spesies burung tertentu. Selain itu, mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan seperti agroforestri dapat mengurangi risiko erosi, dan meningkatkan ketahanan lahan terhadap perubahan iklim. Agroforestri, yang mengkombinasikan pertanian dengan penanaman pohon, dapat menciptakan koridor hijau yang menyediakan tempat tinggal dan sumber makanan bagi burung liar.

Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 sangat relevan bagi Indonesia yang menghadapi tantangan signifikan dalam hal degradasi lahan dan perubahan iklim. Pemulihan lahan, ketahanan terhadap kekeringan, dan pengendalian desertifikasi adalah langkah penting untuk melindungi keanekaragaman hayati dan kesejahteraan manusia. Di Indonesia, pelestarian burung liar merupakan bagian penting dari upaya ini, mengingat peran mereka dalam ekosistem dan ancaman yang mereka hadapi.

id_ID