Skip to content Skip to footer

Migrasi Burung dan Ancaman Kebakaran Hutan

Sikep-madu asia tengah meluncur di langit Puncak Bogor, Jawa Barat (Foto: Burung Indonesia/Kukuh Akhfad)

Setiap tahun, ribuan burung melakukan migrasi ke Bumi bagian selatan untuk menghindari cuaca dingin di Bumi bagian utara. Sayangnya, tradisi tahunan burung-burung tersebut dihadapkan dengan ancaman kebakaran hutan yang mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Biodiversity and Conservation Officer Burung Indonesia, Achmad Ridha Junaid mengatakan bahwa salah satu tujuan burung melakukan migrasi adalah untuk mendapatkan sumber pakan yang lebih melimpah. Ketika lokasi migrasi alami burung-burung itu rusak akibat kebakaran hutan, maka mereka akan beralih ke tempat lain. Hal ini menyebabkan burung-burung ini bisa menempuh jarak yang yang lebih jauh untuk mendapatkan lingkungan yang tepat.

Diperkirakan sekitar satu juta burung bermigrasi melintasi koridor Jalur Terbang Asia Timur-Australasia (East Asian-Australasian Flyway) yang membentang sekitar 7.000 kilometer. Namun, rute ini bisa mengalami gangguan akibat kebakaran hutan. Jika area yang biasanya dilewati oleh burung terbakar, mereka harus mencari jalur alternatif.

“Ini bisa memperpanjang perjalanan mereka dan memengaruhi ketersediaan sumber daya di sepanjang rute,” kata Ridha.

Ridha juga menyebutkan, burung membutuhkan cadangan energi yang sangat besar saat melakukan proses migrasi dan membutuhkan pasokan makanan di jalurnya. Nahasnya, kebakaran hutan mampu membuat ketersediaan pasokan makanan menjadi berkurang. Sehingga, burung-burung harus menyesuaikan diri dengan pola makan dengan cara mencari sumber pakan dari lokasi lain yang bisa saja semakin jauh.

“Asap dan partikel berbahaya dari kebakaran hutan dapat merusak paru-paru burung dan memengaruhi kesehatan mereka secara keseluruhan. Stres akibat perubahan lingkungan juga dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk bermigrasi dengan sukses,” imbuhnya.

Bencana kebakaran hutan juga dapat mengakibatkan burung yang bermigrasi rentan terhadap konflik manusia. Hal ini terjadi karena hutan yang terbakar memaksa burung-burung untuk berada lebih dekat ke permukiman manusia guna mencari makan atau berlindung.

Pada akhirnya, kebakaran hutan dapat menimbulkan dampak negatif yang sangat signifikan bagi manusia, satwa, dan lingkungan. Begitu juga dengan burung-burung yang sedang melakukan migrasi tahunannya. Habitat satwa tersebut akan rusak dan bahkan bisa saja hilang jika tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat.

Search

Burung Indonesia adalah anggota kemitraan global BirdLife International
© 2022 Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia (Burung Indonesia)

en_USEnglish