Skip to content Skip to footer

Pesona Sugihmukti yang Buat Jatuh Hati

Pada 13-15 Januari 2023 lalu, Burung Indonesia mengadakan kegiatan berkemah bersama anggota perhimpunan selama 3 hari 2 malam. Kegiatan ini diberi nama “Patuha Bird Camp 2023” yang diadakan di Bukit Sugih Lestari, Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Pada kegiatan ini, Burung Indonesia berkolaborasi dengan Desa Wisata Sugihmukti dan PT Geo Dipa Energi (Persero) unit Patuha, serta didukung oleh berbagai pihak seperti Pemerintah Kabupaten Bandung, Perhutani, pemerintah desa, Pasukan Jaga Leuweung (PJL), serta Pyconon Coffee. Antusiasme peserta cukup besar untuk mengikuti kegiatan ini—walaupun kuota yang dibuka hanya sebanyak 60 orang. Kuota tersebut langsung dapat terisi dengan cepat.

Secara garis besar rangkaian utama kegiatan antara lain pengamatan burung, diskusi, penanaman pohon, atraksi desa wisata, serta berkemah. Diawali dengan pembukaan oleh perwakilan setiap penyelenggara kegiatan dan disambut dengan kesenian Domba Uget. Kesenian ini sangat menarik dan unik, karena memerlukan empat orang penunggang. Setiap penunggang tersebut diangkat oleh empat orang laki-laki dan menari-nari sambil diiringi dengan alunan musik sunda. Kemudian, masing-masing kelompok peserta saling berkenalan satu sama lain dan mengenal fasilitator yang dipandu oleh PJL selama kegiatan Patuha Bird Camp berlangsung.

Hari berikutnya, peserta melakukan kegiatan pengamatan burung yang terbagi menjadi enam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari sekitar 10 orang. Enam kelompok tersebut melewati beberapa jalur pengamatan burung yang bermacam-macam, salah satunya melewati sungai, pinggiran kebun, serta pinggiran hutan yang berbatasan dengan cagar alam. Setiap kelompok mendapatkan banyak temuan berbagai jenis burung; ada yang melihatnya secara langsung dan ada juga yang mengidentifikasi suaranya saja. Setidaknya setiap kelompok mencatat sebanyak 20 spesies burung, di antaranya elang hitam, elang brontok, ciu jawa, ciu kunyit, srigunting hitam, sempur-hujan jawa, cica-koreng jawa, dan masih banyak lagi lainnya.

Kegiatan selanjutnya berupa diskusi dengan tema “Peran Pemuda Urban untuk Menyelamatkan Habitat Burung dan Pemanfaatan Energi Terbarukan Geothermal sebagai Sumber Energi Listrik di Pulau Jawa”. Berikutnya kunjungan atraksi desa wisata, ke tempat pengolahan kopi, peternakan kambing etawa, dan bengkel pandai besi. Selain melihat proses dan pengelolaan UMKM masyarakat lokal, kita juga dapat membeli langsung produk yang dihasilkan seperti susu kambing etawa, biji kopi, pisau dan kapak. Setelah itu, dilanjutkan dengan diskusi kedua dengan tema “Pengelolaan dan Pengembangan Wisata Berkelanjutan untuk Alam Lestari”. Diskusi kedua berlangsung sangat seru, adu pendapat dan ide terjadi antara perwakilan Desa Sugihmukti, Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung, dan peserta yang berasal dari kalangan akademisi. Kegiatan hari kedua diakhiri dengan penampilan “Pencak Silat” serta cerita menarik yang disampaikan oleh Ben Mirin, seorang peneliti asal Amerika Serikat yang sedang melakukan penelitian mengenai burung kicau di Indonesia.

Minggu pagi, peserta bersiap untuk ikut kegiatan penanaman pohon. Jenis-jenis pohon yang ditanam antara lain alpukat, rasamala, puspa, dan lainnya. Kami menanam di salah satu jalur pengamatan burung yang bernama “Talang”. Lokasi tersebut dipilih karena sedang diupayakan aktivitas rehabilitasi lahan dari kondisinya yang kritis. Setelah selesai menanam, semua langsung bersiap untuk memetik stroberi dan sayuran langsung di kebun milik masyarakat. Rasanya memakan buah stroberi yang sudah matang dari tanamannya sangat segar dan luar biasa nikmat. Hingga akhirnya, kegiatan Patuha Bird Camp 2023 usai dilalui dan ditutup. (Annisa Ramadani)

en_US