Skip to content Skip to footer

Press Rilis – Menteri Kesehatan Apresiasi Kegiatan Burung Indonesia

PALU, BURUNG INDONESIA—Menteri Kesehatan (Menkes) dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH memberikan apresiasi terhadap kegiatan Burung Indonesia yang bekerja pada upaya pelestarian burung liar dan habitatnya. Menurut Nafsiah, kegiatan konservasi ini patut didukung karena mempunyai visi melestarikan seluruh burung yang ada di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan Nafsiah pada acara Festival Forum Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang berlangsung di Swiss Bell Hotel Palu, Sulawesi Tengah, tanggal 23-24 September. Dalam kesempatan itu, menkes didampingi oleh Gubernur Sulawesi Tengah, H. Longki Djanggola, dan Ketua Forum KTI Prof. Dr. Ir. Hj. Winarni Monoarfa, MS.

Menurut Nafsiah, kegiatan yang dilakukan Burung Indonesia sangat baik karena melibatkan masyarakat dalam aksinya. Sebagai bentuk dukungannya, Nafsiah ikut menempel prangko burung terancam punah pada poster interaktif “Show Your Love with Stamps” atau Cinta Burung Indonesia. Prangko burung terancam punah tersebut berisi empat jenis burung yaitu elang flores (Nisaetus floris), mandar gendang (Habroptila wallacii), celepuk siau (Otus siaoensis), dan burung-madu sangihe (Aethopyga duyvenbodei).

H. Longki Janggola juga memberikan dukungannya dengan menandatangani prangko dalam bentuk minisheet. Longki berharap, kedepannya akan ada prangko maleo senkawor (macrocephalon maleo) sebagai wujud kepedulian kita bersama. Keinginan Longki ini didasari bahwa maleo merupakan salah satu jenis burung endemik Sulawesi yang melegenda dan tersebar di seluruh Pulau Sulawesi (minus semenanjung selatan) ditambah Pulau Buton.

Henny Sembiring dari Burung Indonesia mengatakan bahwa dengan visinya menjadi organisasi konservasi terdepan di Indonesia, Burung Indonesia berupaya melestarikan seluruh jenis burung dan habitatnya. Burung Indonesia memfokuskan diri di kawasan Wallacea, kawasan transisi yang terletak di antara Sunda Besar di sebelah barat dan Papua di sebelah timur.

Menurut Henny, Burung Indonesia bekerja tidak hanya mengandalkan pendekatan konservasi jenis prioritas namun juga konservasi tapak yang menjadi habitat penting burung melalui penguatan pengelolaan kawasan konservasi. Burung Indonesia juga terlibat dalam pengelolaan berkelanjutan bentang alam produktif, pemulihan hutan alam produksi melalui restorasi ekosistem, serta aksi konservasi burung oleh masyarakat perkotaan.

Forum KTI merupakan jaringan pelaku kunci pembangunan yang setiap dua tahun mengadakan pertemuan untuk menampilkan praktik cerdas. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke enam dengan tema yang diangkat adalah “Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”.

Keterangan lebih lanjut, hubungi :

Henny Sembiring
Head of Communication and Business Development Burung Indonesia
Jl. Dadali No. 32, Tanah Sareal, Bogor
Phone: (62) 251 8357 222
Fax: (62) 251 8357 961
HP: 62816 638541
E-mail: biring@burung.org

Amsurya Warman Amsa
Senior Wallacea Program Officer
Burung Indonesia
HP: 6281510504660
Email: a.warman@burung.org

Catatan Untuk Redaktur:

  • News Release ini diterbitkan Burung Indonesia
  • Burung Indonesia adalah organisasi nirlaba dengan nama lengkap Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia yang merupakan bagian dari kemitraan global BirdLife International. Burung Indonesia mengarahkan fokus pekerjaan kepada pelestarian jenis-jenis burung endemik Indonesia yang terancam punah, berserta habitatnya.
  • Burung Indonesia merupakan organisasi konservasi yang menjadi bagian dari kemitraan global BirdLife International yang terdiri dari organisasi mandiri berbasis keanggotaan di 116 negara di seluruh dunia.
en_US