Kakatua sumba (Cacatua sulphurea citrinocristata) merupakan salah satu anak jenis dari kakatua-kecil jambul kuning (Cacatua suplhurea). Sebagaimana namanya, burung cantik ini hanya ada di Sumba. Penangkapan dan perdagangan yang marak membuat populasinya menurun. Badan Konservasi Dunia IUCN (International Union for Conservation of Nature) menetapkan statusnya dalam kategori Kritis (Critically Endangered/CR).
Untuk mengetahui persebaran kakatua ini, kami melakukan survei pohon sarang aktif di beberapa desa. Desa tersebut adalah Desa Umamanu, Kec. Lewa Tidahu, Kab. Sumba Timur; Desa Maradesa, Kec. Umbu Ratu Nggay, Kab. Sumba Tengah; serta Desa Waimanu dan Desa Manurara, Kec. Katikutana Selatan, Kab. Sumba Tengah. Kegiatan survei ini merupakan kegiatan rutin yang telah kami lakukan sejak 2011 hingga 2014.
Dari survei ditemukan satu sarang aktif di Maradesa, dua sarang aktif di Manurara, dan tiga sarang aktif di Umamanu. Hal yang menggembirakan adalah kami menemukan telur dan anakan kakatua di lubang sarang aktif. Ini menunjukkan bila perkembangan anak kakatua terjamin maka populasinya di alam akan meningkat.
Meski begitu, ada beberapa gangguan yang harus diperhatikan pada perkembangan anak kakatua ini sebelum bisa terbang. Sebut saja jenis pemangsa seperti ular, kera, atau burung gagak. Kendala lain adalah kurangnya ketersediaan pohon sarang aktif di alam yang banyak tumbang akibat hujan angin ataupun karena sudah tua.
Kegiatan lain yang menjadi bagian survei adalah observasi awal persebaran pohon sarang dan pohon tidur, pemetaan koordinat, serta pemantauan perilaku kawin kakatua di alam.*