GORONTALO – Mengatasi perubahan iklim dan kondisi alam yang makin memprihatinkan, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengajak.
Pernyataan Wagub disampaikan saat membuka Seminar Nasional Pengelolaan Bentang Alam Produktif Gorontalo yang diadakan di auditorium Universitas Gorontalo, Selasa (20/3). Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur juga memberikan penjelasan secara komprehensip tentang Kebijakan konservasi sumber daya alam produktif pemprov menujua pengeloaan sumber daya alam yang profesional dan lestari. Menurut Wagub, persoalan lingkungan hidup paling berat yang dialami manusia di muka bumi ini adalah terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.
Pola iklim mengalami perubahan akibat daru kenaikan suhu permukaan bumi. Akibatnya, ada bagian bumi yang curah hujannya berlebihan, ada pula yang berkurang.
“Meningkatnya curah hujan akan meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir, makin banyak tanah longsor,” terangnya. Selain itu, kekeringan yang panjang dan fluktuasi musim yang semakin sulit diprediksi, akan mengancam ketersediaan pangan dan air sehingga rawan terjadinya kekurangan pangan dan kelaparan. Untuk mengantisipasi ancaman tersebut, wagub Idris Rahim, menjelaskan upaya menumbuhkan budaya menjaga kelestarian hutan di Provinci Gorontalo dengan terus digalakan dan mendukung berbagai program nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Kegiatan seminar pengelolaan bentang alam produktif Gorontalo merupakan prakarsa Burung Indonesia dan Universitas Gorontalo. (tro)
Sumber: Gorontalo Post