Skip to content Skip to footer

Cerita Gol A Gong Tentang Burung Liar

Saat mendapat undangan untuk mengisi acara di Burung Indonesia, awalnya saya agak bingung. Apa yang harus saya ceritakan. Tetapi, saya kemudian teringat akan ayah saya. Ia sering duduk dekat jendela sambil membawa wadah yang saya sendiri tidak tahu apa isinya.

Saya bertanya, “Ayah sedang apa?” Saya lalu dipanggil untuk duduk di dekatnya. Ternyata, ayah sedang melemparkan remah-remah makanan yang ia berikan untuk burung yang sering mampir ke rumah kami.

Di halaman rumah kami yang ditanamai pepohonan sering didatangi burung gereja, pipit, tekukur, dan kadang juga ada nuri. Ternyata, nuri dan tekukur itu kabur dari rumah tetangga yang lalu bersarang di pohon halaman rumah kami. Ayah paling marah kala melihat ada orang yang ingin menembaki burung di pohon halaman rumah kami itu dengan menggunakan senapan angin.

en_US